DESAIN SEKOLAH LUAR BIASA YANG EFEKTIF

Latar Belakang
Upaya memperluas jangkauan pelayanan terhadap masalah sosial pada umumnya dan khususnya penyandang cacat merupakan suatu kebutuhan. Hal ini karena sistem institusional yang ada pelayanannya belum optimal.
Sebagaimana Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 32 mengisyaratkan bahwa Pendidikan khusus dan Pendidikan Layanan khusus termasuk dalam ruang lingkup pembinaan Pendidikan Luar Biasa, untuk itu dalam rangka turut mengembangkan dunia Pendidikan Luar Biasa ini, maka tugas sebagai guru Pendidikan Luar Biasa semakin berat dimana disatu pihak harus konsentrasi memberikan layanan pendidikan pembinaan bagi bagi anak-anak usia sekolah berkatagori (Tuna Netra, Tunarungu,Tunadaksa, Tunalaras, Autis dan Indigo) dilain pihak harus membina anak-anak dalam katagori korban bencana sosial, bencana alam, anak-anak yang berdomisili di daerah terpencil juga harus fokus terhadap anak-anak yang berkecerdasan istimewa (CI) dan berbakat istimewa.
Untuk menunjang hal tersebut di atas sekaligus sebagai bentuk masukan dalam pengembangan kemajuan dunia Pendidikan Luar Biasa, sangat perlu sekali medesain Sekolah Luar Biasa yang efektif demi terlayaninya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Mengingat hal itu maka SLB dikondisikan sedemikian rupa supaya dapat menciptakan iklim secara fisik psikologis yang memungkinkan setiap siswa agar memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan potensi dan kinerja mereka yang berkebutuhan khusus secara optimal.

B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud dari Desain SLB Efektif ini, adalah untuk mengefektifkan pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan sistem pelayanan satu atap dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu dan tenaga ahli yang relevan.
2. Tujuan mendesain SLB efektif ini adalah memperluas jangkauan pelayanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan cara melibatkan beberapa disiplin ilmu dan tenaga ahli yang relevan, sehingga SLB memiliki tenaga-tenaga ahli dan sarana prasarana sumber daya yang memadai dalam penanganan ABK.

II. KONSEP SLB EFEKTIF
Sekolah Luar Biasa yang efektif memungkinkan semua Anak Berkebutuhan Khusus memperoleh pendidikan yang terbaik. Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus dengan sistem satu atap yang melibatkan beberapa disiplin ilmu (Tim Multidisipliner) di dalam lingkungan sekolah (seperti tim medis, psikolog, terapis, ortopedagog dan sebagainya), merujuk pada kebutuhan belajar Anak Berkebutuhan Khusus yang fokus mulai dari pengarahan anak pra sekolah (oleh tim assesment), proses selama belajar di sekolah sampai menghasilkan out put yang mandiri dan memiliki life skill.
• PRA SEKOLAH
Dengan memahami betapa kompleknya permasalahan anak berkebutuhan khusus, maka peran aktif tim multidisipliner sangat menentukan dalam keseluruhan proses. Tim ini tugasnya mengidentifikasi anak yang bertujuan menemukan potensi anak yang masih bisa dikembangkan sebagai rekomendasi untuk ditindak lanjuti oleh tenaga pendidik dengan faktor kelainan fisik, psikologi, seperti gangguan motorik, persepsi dsb.
Diagnosis dilakukan oleh tim ahli yang mempunyai hubungan erat dengan hambatan-hambatan segi medis, psikologis dan pedagogis.
Dalam hal ini :
Pertama, di sekolah perlu adanya Tenaga Medis dan Terapis yang selalu stand by. Mencakup dokter spesialis anak yang berperan dalam mendiagnosa masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dan Neurolog, yang berperan mengetahui latar belakang kelainan yang berhubungan dengan fungsi persyarafan termasuk dokter spesialis THT.
Kedua, di sekolah perlu adanya psikolog yang selalu stand by. Psikolog berperan dalam melakukan pemeriksaan kecerdasan, dan hal-hal yang berhubungan dengan persepsi, perilaku dan mengungkap informasi lain yang berkaitan dengan anak, orang tua dan sekolah. Selama ini siswa yang memiliki gangguan mental masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB) kebanyakan tidak mempunyai surat keterangan dari psikolog. Hal semacam ini bisa menghambat proses pendeteksian dini terhadap anak dan mengakibatkan salah penanganan.
Ketiga, di perlukan juga ortopedagog, yaitu ahli pendidikan khusus yang berperan dalam menentukan aspek-aspek akademik apa yang menjadi masalah anak berkebutuhan khusus.
Tahap berikutnya adalah kesimpulan dari tim dalam mengasessment anak sesuai dengan kesepakatan dengan prioritas masalah yang dialami anak berkebutuhan khusus, sehingga dapat menentukan program pendidikan selanjutnya.

• PROSES BELAJAR DI SEKOLAH
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SLB secara umum sama dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah reguler. Namun demikian, di SLB terdapat anak luar biasa yang mengalami kelainan baik fisik, intelektual, sosial, emosional, dan /atau sensoris neurologis, sehingga membutuhkan strategi, kegiatan, media dan metoda belajar yang khusus sesuai dengan hambatan yang mereka alami.
Perbedaan kebutuhan individu berbeda pula dalam teknik belajarnya dalam upaya mengembangkan dirinya. Intinya guru harus dapat menggali dan mengarahkan potensi anak sesuai dengan bakat dan minat masing-masing agar menghasilkan lulusan SLB yang mandiri dan memiliki life skill.
Maka dari itu guru harus memperhatikan langkah-langkah sbb :
 Melakukan Assesment
 Merencanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
o Merencanakan pengelolaan kelas
o Merencanakan pengorganisasian bahan
o Merencanakan pengelolaan KBM
o Merencanakan penggunaan sumber belajar
o Merencanakan penilaian
 Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
o Berkomunikasi dengan siswa
o Mengimplementasikan metode, sumber belajar dan bahan latihan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
o Mendorong siswa terlibat aktif
o Mendemontrasikan penguasaan materi pelajaran dan relevansinya dalam kehidupan
o Mengelola waktu, ruang, bahan dan perlengkapan pengajaran
o Melakukan evaluasi
 Membina hubungan antar pribadi
o Bersikap terbuka, toleransi dan simpati terhadap siswa
o Menampilkan kegairahan dan kesungguhan
o Mengelola interaksi antarpribadi
Selain itu, perlu juga menciptakan suasana sekolah yang ramah dan menyenangkan atau welcoming school. Sekolah yang ramah adalah sekolah yang memfasilitasi semua anak, sehingga semua anak dapat mengembangkan dan meningkatkan semua potensi tanpa adanya keterpaksaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi dan pembelajaran pada setiap anak.
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas diharapkan anak bisa lebih terpadu dan terarah dalam belajar di sekolah, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang bisa menampilkan potensi anak sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya secara maksimal.
• OUT PUT
Perhatian guru terhadap Out put (lulusan) SLB belum selesai. Guru juga harus bisa menempatkan anak agar bisa berinteraksi dengan lingkungan.
contohnya :
o Memberikan peluang kerja sesuai dengan bakat dan minat yang sudah mereka kembangkan selama di sekolah;
o Lembaga sekolah bisa dengan membuka peluang kerja khusus untuk menampung lulusan SLB; atau
o Pihak sekolah bekerjasama dengan instansi/perusahaan yang mau mempekerjakan anak berkebutuhan khusus
Hal ini diharapkan anak bisa lebih mandiri dengan meminimalisir ketergantungan kepada orang lain

Comments

Popular Posts