BUAH MAKSIAT

Renungan Ayat
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS. Al-Ankabut: 40).

Sekapur Sirih
Maksiat atau kerap dipanggil
dosa setidaknya akan berbuah empat akibat. Tidak saja terimbas di dunia, namun juga terkena dampaknya pula di akhirat kelak. Believe it or not. Empat akibat ini haruslah menjadi monitor kewaspadaan kita sekecil apapun dosa itu meskipun dianggap sepele.

1. Hati Selalu Gelisah & Nestapa
Hati bahagia, tentram dan tenang selalu menjadi impian kita ketika menjajaki kehidupan ini. Namun impian itu akan terus menjauh manakala maksiat selalu menghiasi hidup kita yang berakibat hati selalu
gelisah, selalu sedih, derita terus menghimpit meskipun dikelilingi oleh harta yang melimpah. Sayang sekali jika kita tidak sadar bahwa kegelisahan hati ini disebabkan oleh perbuatan kita juga. Dan tidak urung kita selalu menyalahkan nasib dan kehidupan. Satu maksiat/dosa yang dikerjakan meskipun dianggap kecil atau sepele akan membuka celah dosa-dosa lainnya…waspadalah!!!

Rasulullah Saw bersabda, "Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hati seseorang, sedangkan ia tidak mau kalau dosa itu diketahui oleh orang lain." (HR. Ahmad).

2. Timbul Bencana Alam
Saat ini kita sering dilanda bencana bencana alam, mulai dari kemarau yang berakibat sebagian daerah kesulitan air, gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran, angin kencang, dan sebagainya. Sepertinya hal ini dianggap fenomena alam biasa Namun ketika diselidiki ternyata bencana ini terkai erat dosa yang dilakukan oleh manusia, sehingga Allah Swt, tentu saja menampakan kemarahannya.
Allah Swt berfirman,
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS. Al-Ankabut (29): 40).

Nah, terjadinya berbagai bencana alam itu adalah teguran Allah untuk mengingatkan kita agar kita mau menyadari dan bertaubat dari dosa/maksiat yang pernah atau sedangk kita kerjakan.

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum (30): 41).

3. Terjadi Konflik
Dosa juga menghasilakan konflik diantara kita sendiri, dan bahkan akan timbul banyak timbul tindakan anarkis, brutal diluar perikemanusiaan. Karena si pendosa jarang mau sadar, tidak sadar, atau bahkan tidak tahu bahwa ia telah melakukan maksiat. Dan yang paling nyebelin lagi kalau si pendosa itu menganggap biasa dosa yang dilakukan itu. Karena tidak sadar atau tidak tahu akan dosa yang dilakukannya berdampak pada kehidupannya yang akan membuat hati keras dan tentulah akan banyak berseteru dengan yang lainya. Sehingga lahir konflik dan tidak sedikit yang berakibat buruk. Apapun bentuk perseteruan itu baik dalam masalah politik, rumah tangga atau lainnya, hal itu tidak lain akibat dosa yang pernah dilakukan. Mari kita cermati firman Allah Swt:

"Katakanlah : 'Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain.' Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)." (QS. Al-An'am: 65).

Rasulullah Saw bersabda, "Demi yang jiwaku berada dalam genggamanNya, tiada dua orang saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya." (HR. Ad-Dailami).

4. Tertahan Masuk Surga; Jauh Dari Bahagia
Orang yang banyak beramal shaleh dengan membawa pahala yang banyak, akan tenang atau cool down menghadapi situasi ketidakpastiaan di akhirat kelak. Bahkan dari raut wajahnya nampak kegembiraan karena ia yakin akan keputusan Allah yang menggembirakan dirinya, yakni dimasukan ke dalam surga.
Tapi bagi orang yang berbuat dosa dalam hidupnya di dunia, apalagi dosa-dosa besar yang dibawanya, ia akan menjadi pemurung dan takut dalam menghadapi keputusan Allah terhadap dirinya. Apalagi memang tidak mungkin rasanya bila ia masuk ke dalam surga karena dalam kehidupan yang dijalaninya, ia selalu berpaling dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur'an.
Tertahan masuk surga bisa dianggap pula bahwa ketika di dunia ia jauh dari rasa damai, tentram alias jauh dari bahagia…kenapa bisa begitu??? Karena orang yang masuk surga berarti ketika di dunia ia dekat dengan rahmat Allah, ia dekat dengan yang punya bahagia. Jadi ketika hati penuh dengan titik dosa tentulah bahagia menjauh dari dirinya.

Allah Swt berfirman, "Barangsiapa yang berpaling dari Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat, (yaitu) di hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru buram." (QS. Thaha: 100-102).

Rasulullah Saw bersabda, "Semua umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya, "Siapa yang tidak mau, ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Barangsiapa yang taat kepadaku, ia masuk surga. Dan siapa yang durhaka kepadaku, ia termasuk orang yang tidak mau."

Kesimpulan
1. Banyak sekali akibat buruk akibat maksiat dan jangan anggap sepele satu dosa meskipun dianggap biasa. Seperti pacaran yang melanggar aturan agama dan jangan salahkan hidup atau nasib jika rumah tangga berantakan nantinya

2. Berteman dengan orang soleh yang selalu akan mengingatkan kita ketika salah

3. Belajar agama adalah solusi jitu menghindari maksiat selain dekat dengan masjid, majelis taklim dan lainnya.

Comments

Popular Posts